Oleh : Prof. Hembing Wijayakusuma
Pilek atau selesma merupakan penyakit yang paling umum dan sering ditemui, dapat menyerang anak-anak maupun lanjut usia. Sebagian orang awam sering menyamakan penyakit ini dengan influenza, padahal sebenarnya pilek dan influenza adalah dua penyakit yang berbeda, hanya gejalanya ada kemiripan, biasanya influenza lebih hebat penderitaannya dibandingkan pilek. Pilek tidak disertai dengan demam tinggi atau menggigil seperti pada influenza.
Gejala pilek atau selesma ditandai dengan tersumbatnya saluran pernapasan, tidak enak badan, kepala terasa pening dan berdenyut-denyut, bersin-bersin, ingus yang cair meleleh keluar dari hidung, temperatur tubuh naik atau demam ringan , mata merah dan terasa sakit, sakit tenggorokan sehingga sulit menelan, suara serak dan batuk-batuk. Penyakit ini sering diikuti
dengan peradangan tonsil/amandel dan radang tenggorokan. Pilek sebenarnya bukan termasuk penyakit berat namun sangat menganggu penderitanya.
Pilek atau selesma terutama disebabkan oleh infeksi virus, ada lebih dari 200 virus yang telah diketahui menimbulkan selesma. Juga dapat disebabkan karena daya tahan tubuh yang menurun, atau adanya alergi di hidung dan kerongkongan. Pilek sangat mudah menular, orang dengan daya tahan tubuh yang lemah mudah tertular penyakit ini. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui percikan bersin atau ludah penderita yang mengandung virus dan masuk melalui saluran pernafasan. Pilek biasanya berlangsung selama 1-2 minggu. Gejalanya akan berangsur-angsur berkurang setelah 3-5 hari dilakukan perawatan sendiri. Namun jika gangguan tetap tidak berkurang setelah 3-5 hari melakukan perawatan sendiri, menandakan adanya tambahan infeksi bakteri.
Walaupun selesma/pilek bukan termasuk penyakit yang berat, namun penyakit ini susah diatasi sehingga sering kambuh. Pengobatan yang bisa dilakukan hanya untuk meredakan gejala atau simtomnya. Hal ini karena virus yang menyebabkan selesma sangat banyak jumlahnya dan dapat mengalami perubahan atau memiliki kesanggupan untuk mengalami mutasi genetik sehingga dapat timbul virus-virus baru. Hal tersebut menyebabkan virus selesma kebal terhadap vaksin tertentu atau antibodi tertentu dalam beberapa waktu sehingga sangat sulit untuk membuat vaksin selesma.
Penyakit selesma merupakan penyakit yang sering menyerang dan berulang-ulang. Karena ada lebih dari 200 virus yang dapat menyebabkan penyakit ini, maka dalam setahun bisa terserang pilek berkali-kali, amatlah mungkin terserang selesma lagi sebelum selesma yang pertama selesai. Oleh karena itu, untuk mencegah selesma yang paling utama adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yaitu melalui pola hidup sehat, seperti olahraga yang teratur dan terukur serta tidak berlebihan, menghindari atau mengendalikan stres dengan baik, serta asupan makanan yang bergizi terutama yang mengandung vitamin A can C. Selain itu agar terhindar dari selesma, sering-seringlah mencuci tangan, karena virus selesma dapat bertahan pada meja, pegangan pintu, uang atau apapun selama beberapa jam. Hindari juga lingkungan atau orang yang selesma karena bisa tertular melalui percikan bersin penderita.
Untuk perawatan selesma tanpa disertai komplikasi adalah banyak istirahat, makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan kondisi tubuh, kompres hangat di dada dan kepala, mandi dengan air hangat, dan minum obat untuk mengatasi gejala selesma yang tidak nyaman.
Herbal atau tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi pilek atau selesma mempunyai efek sebagai penurun panas (antipiretik), anti-infeksi, antitussif (meredakan batuk), dan membantu meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
Berikut beberapa resep tumbuhan obat untuk mengatasi pilek :
Resep 1.
10 lembar daun sirih + 25 gram empu kunyit (dipotong-potong), setelah dicuci bersih direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu atau gula batu, airnya diminum 2-3 kali, setiap kali minum 100-150 cc.
Resep 2.
Daun sambiloto kering dijadikan bubuk, ambil 1-2 gram bubuk tersebut lalu seduh dengan air panas, tambahkan madu, diaduk, lalu diminum setelah hangat. Lakukan 3 kali sehari.
Resep 3.
Sambung nyawa segar + 15 gram pegagan segar, dicuci bersih lalu diblender + 150 cc air matang, diblender, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
Resep 4.
10 gram jahe segar + 1 siung bawang putih, dicuci bersih dan dihaluskan,lalu diseduh dengan 200 cc air panas, tambahkan air perasan dari ½ buah jeruk lemon dan madu, kemudian diminum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari.
Catatan : pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci kaca/pyrex atau panci enamel.
Sumber: hembing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar