10 April 2012

DAMPAK DOSA DI DUNIA Oleh Mirza Aiman di Komunitas TDA-Semarang · Sunting Dokumen Ust.Husein Shahab 28 May 2001

oleh Fikqy Fadilla pada 7 April 2012 pukul 7:14 ·
Saya akan membicarakan implikasi-implikasi dosa yang nyata, yang kita lihat hatta di kehidupan dunia ini. kita mungkin mengira bahwa dosa akan telihat dampaknya hanya di akhirat saja. Padahal, pada hakikatnya, pahala dan dosa itu mempunyai dampak dalam kehidupan kita di dunia ini. Sebagaimana pahala memberikan dampak positif baik di dunia maupun di akhirat, dosa juga memberikan dampak negatif baik di dunia maupun di akhirat.

Ketika membicarakan keadilan Ilahi, Murthadha Muthahhari antara lain berbicara tentang ukuran pahala atau dosa yang diberikan oleh Allah kepada orang yang melakukannya. Terkadang siksa yang di timpakan kepada seseorang tidak sebanding dengan dosa yang dilakukannya . Misalnya bahwa "dosa membunuh seorang jiwa yang Mukmin balasannya adalah neraka selama-lamanya." Orang-orang mungkin akan memprotes, bahwa hukuman itu tidak sebanding dengan dosanya. Yang di bunuh hanya satu orang, tetapi hukuman yang dijatuhkan demikian berat, sehingga pelakunya harus menderita berabad-abad, bahkan selamanya. Di mana letak keseimbangan antara dosa dan hukuman yang di terima?? Adilkah hukuman itu, atau tidak??

Dalam Al-Quran disebutkan bahwa orang-orang yang memakan harta anak yatim sama halnya dengan memakan bara api dalam perutnya. Orang-orang yang suka muenggunjing (ghibah) sama dengan orang yang memakan hidangan anjing-anjing neraka. Kalau kita amati ayat-ayat Al-Quran atau hadis-hadis Nabi Saw, seringkali kita menemukan ayat-ayat atau hadis-hadis itu memberikan hukuman yang sangat besar kepada orang yang melakukan perbuatan dosa. Di manakah letak keadilan Ilahi di sana??

Menurut Muthahhari, antara dosa dan hukumannya itu sebagiannya ada yang berunsur sebab akibat. Jadi hukuman merupakan akibat dari dosa yang dilakukan. Dan ini bukan hanya berlaku dalam konteks dosa dan hukuman saja, tetapi juga dalam hal-hal yang dilarang secara medis. Misalnya begini. Kalau Anda merokok , Anda akan menderita batuk. Batuk merupakan hukuman dari dosa rokok. Batuk merupakan akibat (hukuman) dari suatu sebab (rokok).

1)      Dulu ada orang yang mengatakan bahwa ada tiga keuntungan bagi perokok, yaitu:
Rumahnya tidak akan pernah dicuri. Karena, setiap malam ia akan batuk, sehinnga pencuri tahu bahwa di dalam rumah ada penghuninya dan karenanya ia tidak jadi mencuri.
2)      Anjing akan takut kepadanya. Karena, perokok selalu memegang tongkat selamanya.
3)      Ia tidak akan pernah tua,karena ia akan mati muda.
Dalam analisanya, Muthahhari mengatakan bahwa suatu hukum sebagiannya ada yang berunsur sebab akibat walaupun mungkin sebab itu dilakukan secara sepintas saja, dalam waktu yang sebentar. Sebagian dosa, apabila sering dilakukan, maka ia akan menghasilkan implikasi negatif yang banyak. Contohnya, orang yang seringkali berbohong, dampak negatifnya pun akan banyak. Orang yang suka menghasut sepanjang hidupnya, dampak dosanya juga akan banyak. Tetapi, ada dosa, meskipun dilakukan hanya sedikit dan sebentar, tapi dampak negatifnya sangat besar. Misalnya adalah seperti yang saya sebutkan di atas: membunuh satu jiwa dampak dosanya akan berkepanjangan. Atau, orang yang meminum setegak racun, dampaknya adalah kematian.

Saya pernah membaca, ada seorang pemuda di Bali berumur 18 tahun. Ia mengidap virus AIDS. Padahal, anak itu tidak pernah berhubungan dengan siapapun, kecuali sekali di Bali dengan orang asing. tetapi, ternyata yang sekali itu justru berakibat sangat fatal. Sementara orang-orang yang berhubungan seks secara bebas, yang mungkin puluhan kali, karena kebetulan ia tidak bertemu dengan orang yang telah mengidap penyakit AIDS, ia tidak mengalami akibat seberat itu. Seringkali kita lihat, dosa yang dilakukan oleh seseorang, meski sebentar sekitar lima sampai sepuluh menit, dampak negatifnya justru besar dan panjang hingga merusak kehidupannya di dunia secara keseluruhan. Ia diisolasi oleh orang, menjadi bahan berita. Baginya sendiri, kejadian yang menimpanya merupakan sebuah tragedi yang tidak bisa di lupakan.

Itu hanya contoh bahwa dosa berdampak negatif bahkan di dunia ini juga. Dalam surat Al-Ankabut ayat 40 Allah SWT bercerita tentang dosa yang mempunyai dampak negatif di dunia, "Setiap orang kami hukum berdasarkan dosanya. Diantara mereka ada yang kami kirimkan kepada mereka suatu bencana, sebagian mereka ada yang disambar petir, sebagian mereka ada yang kami tenggelamkan. Dan Allah tidak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri."
Jelas, menurut ayat ini, dosa itu bisa mendatangkan bencana. Dan kata ayat ini, hukuman-hukuman di dunia itu di sebabkan karena berbagai dosa yang dilakukan oleh manusia. Jadi, ada dosa yang menyebabkan datangnya bencana; ada dosa yang menyebabkan pelakunya ditenggelamkan; ada dosa yang karenanya Allah menggoncangkan bumi; ada dosa yang karenanya Allah menurunkan badai; dan sebagainya. Berarti, setiap dosa mempunyai dampak-dampak negatif yang berbeda-beda.

Kalau kita membaca doa Kumail, di situ ada doa yang artinya:
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menyebabkan runtuhnya penjagaan; Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menyebabkan turunnya bencana; Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menyebabkan terhalangnya doa; Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menyebabkan putusnya harapan. Dari doa ini juga bisa kita lihat adanya dosa-dosa yang mengakibatkan dampak-dampak yang berbeda-beda.

Saya menemukan sebuah riwayat yang merinci jenis-jenis dosa berserta dampak-dampak negatifnya. Suatu hari, dalam suatu majlis, Abu Khalid Al-Kabuli mendengar Imam Ali Zainal Abidin berkata tentang dosa-dosa yang menyebabkan nikmat-nikmat Allah bisa dirubah. Katanya, Allah memberikan nikmat secara merata. Tetapi terkadang nikmat tersebut bisa berubah, bisa terreduksi, terkurangi, atau bisa termatikan sama sekali, bisa terhilangkan secara keseluruhan. Itu disebabkan oleh dosa yang dilakukan oleh manusia. Apabila ada suatu nikmat Allah di dalam diri kita, tiba-tiba kemudian nikmat itu berubah menjadi suatu bencana bagi kita, maka sebetulnya itu karena dosa yang dilakukan oleh kita.

Dibawah ini saya tuliskan beberapa dosa dengan dampak-dampaknya di dunia.
  1. A.    Dosa-dosa yang merubah nikmat-nikmat Allah
    1. Bersikap zalim kepada orang lain.
Menzalimi orang lain, dalam bentuk apapun, selama ia merupakan agresi terhadap hak orang lain, maka hal itu merupakan suatu dosa. Dampak negatifnya dari dosa ini adalah berubahnya nikmat Allah yang ada dalam diri kita. Apa yang ada dalam diri kita ?? banyak. Tidak hanya materi, tetapi juga kesehatan, atau mungkin berupa ilmu pengetahuan.
  1. Meninggalkan kebiasaaan berbuat baik.
  2. Berpura-pura berbuat kebaikan.
  3. Tidak berterima kasih atau bersyukur, atau kufur atas nikmat-nikmat Ilahi.
    Itulah dosa-dosa yang menyebabkan berubahnya nikmat-nikmat Allah SWT.

  1. B.     Dosa-dosa yang menyebabkan datangnya penyesalan yang berkepanjangan.
Mungkin ada sebagaian orang, karena sudah terbiasa menggunjing dan berbohong, ia tidak pernah menyesali dosanya. Tetapi ada sejumlah dosa yang dilakukan oleh orang, setelah ia melakukannya, dalam lubuk hatinya ia menyesali perbuatannya. Penyesalannya tidak bisa dilupakan, bahkan sampai akhirnya ketika ia ingat dosa itu ia menyesalinya hingga penyesalannya berdampak sangat negatif dalam kehidupannya. Dosa-dosa itu ialah:
  1. Membunuh orang mukmin.
Membunuh orang atau jiwa yang dihormati oleh Allah Swt.akan mengakibatkan penyesalan yang berkepanjangan. Dalm Al-Quran , ada cerita tentang Habil dan Qabil, dua putra Adam as. Seperti yang kita ketahui, Qabil membunuh Habil. Setelah itu Qabil bingung. Lalu Allah mengirimkan dua ekor burung gagak yang berkelahi di depan Qabil. Ketika gagak yang satu mati, gagak yang lainnya menggali tanah dan mengubur burung gagak yang mati itu. Qabil belajar bagaimana menguburkan orang yang sudah mati. Setelah itu Allah juga menurunkan ayat yang berkenaan denga Qabil yang menyesali perbuatannya. Dlam QS Al-Maidah, 5:31 disebutkan, "Fa'ashbaha min al-nadimin(Maka jadilah Qabil termasuk orang yang menyesal)."

2.Memutuskan tali silaturahim.
Orang yang memutuskan tali silaturahim dengan kerabatnya, pada saat ia membutuhkan mereka, ia tidak bisa berkomunikasi dengan mereka. Dan itu akan membuatnya menyesal berkepanjangan. Saya teringat, ada sebuah keluarga. Ketika ia mempunyai harta yang cukup, ia merasa tidak memerlukan keluarganya. Ia tidak bersilaturahim kepada mereka. Bahkan ketika saudara-saudaranya datang, ia tidak acuh kepada mereka. Kemudian Allah menakdirkan istrinya lumpuh, anak-anaknya terpecah,usahanya pailit. Ia kebingungan hendak mendatangi siapa, karena selama ini tidak membina hubungan baik dengan saudara-saudaranya. Pada saat perlu, ia tak ada seorang pun yang mau menolongnya.

3.Menangguhkan salat sampai habis waktunya.
Orang yang selalu shalat, kemudian suatu waktu ia tidak menyegerakan shalatnya hingga kemudian waktunya habis, ia akan sangat menyesal. Meskipun tidak sedikit orang yang tidak merasa menyesal sedikitpun ketika meninggalkan shalat, tetapi orang mukmin yang biasa melakukan shalat tepat waktu, kemudian suatu waktu ia mengulur-ngulur waktu hingga waktu shalat itu habis, sehingga ia shalat di luar waktu, maka ia akan sangat menyesali perbuatannya itu. Misalnya Anda sudah bangun pagi pukul 05.00. tetapi karena letih, Anda ulur-ulur waktunya sepuluh menit lagi, kemudian lima menit lagi. Tiba-tiba, ketika Anda bangun, Anda lihat matahari sudah terbit, sementara Anda belum melakukan shlalat shubuh. Pada saat ini Anda akan menyesal dan penyesalan Anda tidak akan berhenti pada hari itu saja. Pada hari-hari berikutnya Anda akan tetap menyesal dan merasa berdosa kepada Allah Swt.

4.Meninggalkan wasiat hingga lupa sampai ajal tiba.
Orang yang menahan harta zakat, kemudian ia lupa sampai akhir hayatnya, maka ia akan sangat menyesali apa yang ia lakukan. Ia akan berdosa karena menahan milik orang lain. Dan ia juga berdosa akibat ulahnya harta itu tidak sampai ke tangan pemiliknya. karena itulah ia akan menyesal selama-lamanya.

  1. C.    Dosa-dosa yang menyebabkan turunnya penyakit.
    1. Orang yang meremehkan dan melecehkan orang alim.
Orang yang memiliki akhlak jelek seperti ini kepada seorang ulama (orang alim), atau orang arif, maka dosanya itu akan berakibat kepada turunnya penyakit kepada dirinya. Karena itu, jangan meremehkan orang alim.
  1. Bersikap tinggi kepada manusia lain.
Sikap merasa lebih tinggi daripada orang lain, meremehkan orang lain, merasa paling pintar, paling unggul dan sejenisnya, akan menyebabkan turunnya penyakit.

2.Mencaci atau mengejek sesama.
   
D.    Dosa-dosa Yang Menyebabkan Terhalanginya Rezeki.

Menampakkan kefakiran.
Artinya, orang fakir yang yang memperlihatkan kefakirannya, maka akibatnya rezekinya akan terhalangi . Karena itu, sebuah hadis menyebutkan, "Sebaik-baiknya orang fakir adalah orang fakir yang memiliki sikap qana'ah." Orang fakir yang mempunyai sikap merasa cukup dengan apa yang ada dalam dirinya, tidak akan mengumbar kefakirannya, apalagi sampai menjual agama, wibawa dan dirinya, maka kefakirannya itu justru akan menolak rezeki dan menyebabkan rezeki itu jauh darinya.
  1. Tidur sebelum waktunya.
  2. Tidur pada waktu subuh dan meninggalkan shalat subuh.
  3. Mengecilkan arti nikmat AllahSWT yang ada pada dirinya.
  4. Mengeluhkan Allah Swt.
Maksudnya, menyalahkan Allah Swt., tidak melihat kelemahan dalam dirinya, tapi melihat kelemahannya sebagai ketidakadilan Allah Swt.
   
E.     Dosa-dosa yang menyebabkan turunnya tabir yang menyekat dosa dari manusia.
Sebetulnya antara kita dengan Allah, antara kita dengan dosa, antara kita dengan alam gaib, ada sebuah tabir yang menghalangi kita. Antara kita dan Allah ada tabir yang menghalangi kita dari-Nya. Ahli tasawuf menyebutnya hijab. Setiap dosa yang kita lakukan akan menjadi hijab antara kita dengan Allah Swt. Antara kita dengan dosa juga ada tabir, yang menjaga kita dari dosa.

Bila tabir antara kita dengan Allah Swt. disebut hijab, maka tabir antara kita dengan dosa disebut 'ishmah' atau 'isham. Misalnya begini. Ketika manusia ingin melakukan dosa, kadang-kadang dalam dirinya timbul suatu kesadaran untuk menghindari dosa tersebut. Nah, kesadaran itulah yang di sebut 'ishmah. Tetapi 'ishmah kadang-kadang bisa tercemar.

Sebagaimana ozon bisa tercemari oleh polusi, 'ishmah juga bisa terkena polusi. Kalau 'ishmah itu sampai terlubangi karena hal-hal tertentu, maka dosa yang kita lakukan tidak lagi terasa sebagai sebuah kesalahan. Dan jika seorang manusia tidak lagi mengenal dosa, maka 'ishmah-nya telah tercemar. Yang ditakutkan oleh orang-orang suci adalah tercemarnya 'ishmah yang bisa mencelakakan manusia. Apa sajakah dosa-dosa yang mencemari 'ishmah itu??
  1. Meminum arak, minuman keras.
  2. Judi.
  3. Suka mentertawakan orang lain, baik dalam canda maupun main-main, yakni mengejeknya, menyebut aib-aibnya, baik ketika orang itu ada maupun tidak. Mungkin seseorang melakukannya dengan maksud humor, tapi humornya itu dilakukan dengan menertawakan orang lain. Perbuatannya ini akan menyebabkan 'ishmah-nya tercemari.
  4. Menyebut-nyebut aib orang lain. Melihat aib orang lain, tapi tidak melihat aib diri sendiri. Perbuatannya ini akan menyebabkan 'ishmah-nya tercemari.
  5. Berteman dengan orang-orang yang ragu, orang yang suka membuat keragu-raguan dalam diri orang.

F.     Dosa-dosa Yang Menyebabkan Turunya Bala.
  1.   Tidak membantu orang yang memerlukan bantuan.
Dalam kondisi kita mampu memberikan pertolongan, tapi kemudian kitan tidak menolongnya, maka tindakan kita itu akan menyebabkan turunnya bala.

2.Tidak menolong orang yang teraniaya.

3.Meninggalkan amar ma'ruf dan nahi munkar
   
G.    Dosa-dosa Yang menyebabkan musuh menguasai umat islam dan orang lain.
  1. Membiarkan atau tidak memperotes kezaliman yang dilakukan secara terang-terangan.
  2. Melakukan perbuatan keji secara nyata.
  3. Menghalalkan hal-hal yang dilarang.
  4. Tidak mematuhi orang-orang yang baik.
  5. Melakukan kejahatan.
   
H.    Dosa-dosa yang menyebabkan umur pendek (cepat mati).
  1. Memutuskan silaturahim.
Ada sebuah hadis yang menyatakan,"Alangkah banyak orang yang seharusnya berumur panjang, tiba-tiba ajalnya datang sebelum saatnya tiba. Sebaliknya, alangkah banyak orang yang dalam catatan Allah berumur pendek tetapi ia dilanjutkan usianya oleh Allah sampai berumur panjang. "Sahabat bertanya, "Apa maksudnya??" Beliau menjawab, "Bisa saja Allah mencatat seseorang berumur pendek, lalu dia bersilaturrahim dengan keluarganya, suka melakukan amar ma'ruf, memberi infak, dan suka bersedekah kepada orang-orang fakir dan miskin. Karena kebajikan-kebajikan seperti ini, lalu Allah Swt melanjutkan usianya. Tapi sebaliknya ada orang yang berumur panjang, tapi karena dosa-dosa yang dilakukannya, Allah memperpendek umurnya."

2.Besumpah palsu. Misalnya, mengajukan sumpah palsu di pengadilan: bersumpah untuk memenangkan teman atau menagalahkan lawan.

3.Berkata bohong.

4.Berzina.

5.Menutup jalur kerja umat Islam.

6.Mengaku beriman tanpa ada kebenaran dalam dirinya.
   
I.       Dosa-dosa yang menyebabkan terhalangnya doa.
  1. Berniat buruk.
  2. Memiliki jiwa yang kotor.
  3. Melakukan sifat munafik terhadap teman.
  4. Tidak mempercayai terkabulnya doa.
  5. Mengulur-ulur waktu shalat hingga waktunya habis.
  6. Meninggalkan taqarrub kepada Allah, dengan cara meninggalkan amal kebaikan dan meninggalkan sedekah.
  7. Berbicara dengan kata-kata yang kotor dan keji.
   
J.      Dosa-dosa yang menyebabkan hujan tidak turun.
  1. Hakim yang memutuskan perkara dengan kezaliman.
  2. Memberi kesaksian palsu atau menyembunyikan kesaksian.
  3. Menahan memberikan zakat atau menahan membayar hutang.
  4. Menahan memberikan bantuan kepada orang yang memerlukannya dan kepada orang yang taat.
  5. Hati yang beku sehingga tidak memberikan bantuan kepada orang fakir dan papa.
  6. Menzalimi anak-anak yatim dan janda.
  7. Menghardik orang yang memohon dan meminta bantuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar