pagi yang indah ini sahabat kmb tda semarang akan mempelajari
beberapa rahasia kesuksesan sahabat tda solo yang telah sukses dan
menaklukan dunia perbisnisan di indonesia, setelah berdoa kami berangkat
dengan 2 mobil, acara kubis ini diikuti 16 orang sahabat dari kmb 1,kmb
3 dan kmb 5
menyusuri jalan yang lenggang dan damai,
kami berandai - andai bilamana jalan tol semarang solo telah jadi betapa
nikmatnya kami melakukan bisnis dengan kota batik solo :) tiada
hambatan dan cepat, selama perjalanan kami berkenalan dengan para
sahabat baru, juragan server pulsa dan juaragan souvenir dari semarang,
subhnallah banyak cerita dan pengalaman, dan yang mengaagumkan walau
mereka masih sangat muda namun telah mempunyai karyawan yang cukup
banyak dan sangat produktif.
tak terasa kota boyolali
telah kami lewati, dan kami memanjakan diri dengan menimati sarapan khas
kota boyolali soto seger, bahakan salah satu sahabat yang tengah
berpuasa tergoda imannnya untuk mencoba kuliner khas kota ini, gak kuat
iman nih omnya :) setelah menikmati sarapan pagi kami lanjutkan ke
tujuan pertam kami, counter mas budi pemilik cartenz, juragan tas
adventure sekaligus ketua tda solo
kesan pertama kali
melihat counter tersebut sederhana namun sangat wow, karena semua
tertata sangat rapi, produk sangat lengkap untuk produk adventure dan
begitu banayk piagam tertata di tangga, dengan foto adventure dengan
teknik foto yang sangat tinggi semakin memperkuat kesan sebagai toko
peralatan adventure, bahkan ada batu besar di depan pintu masuk, penulis
menyebutnya sebagai bantu himalaya, karena kebetulan batu terletak
didepan foto gunung himalaya dan ada potongan batu yang bentuknya mirip
denagn batu yang ada, namun ada satu hal yang aneh, kenapa toko yang
begini wow sepi dan punya omset hingga mencapai milyaran ????
belum
selesai kami mengagumi cartenz kami diajak ke pasar antik milik mas
aziz sekjen tda solo, dengan berjalan kami kami menkmati suasana kental
kota solo, bau srabi yang memenuhi udara, pemandangan kota dengan
dinding tinggi seperti benteng yang besar yang melindungi kota solo dari
musuh dan menjaga kearifan lokal dengan taman dan kursi nan asri
menambah keaslian kota yang sedap untuk dilihat
di
pasar antik yang asri dan unik mata kami semua semakin dimanja dengan
tampilan barang kuno yang membawa memori masa lalu dihadapan kami,
gmelan tua, uang kuno, klenceng sapi, cap batik, sepeda tua, lampu
gantung nan unik semakin menegaskan keberpihakan pemerintah beserta
masyarakat untuk menjaga kearifan lokal beserta modernisasi yang hidup
rukun berdampingan tanap saling mengalankan, ada rasa rindu dengan ayah
dan kakek disana karena barang yang terpampang mengingtkan akan mas
kecil dengan barang unik tersebut, seperti di counter cartenz suasana
sepi juga menyelimuti pasar unik nan cantik ini, sebuah pertanyaan
kembali berganyut kok sepi????
semua pertanyaaan baru
terjawab pada sesi makan siang setelah mengujungi pabrik jaket dan tas
cartenz, pabrik yang terletak didesa penghasil sapi di kota karanganyar,
didalam rumah nan sederhana namun kental dengan suasana ukiran jawa,
kembali membawa kami bernostlagia dengan suasana jawa di mas lampau,
tenang, ayem sangat damai damai dan damai...ada satu poster yang sangat
menyita perhatian kami poster besar bertuliskan bismillahirahmanirrahim
dalam bahasa arab dengan tulisan dibawahnya tidak ada yang tidak
mungkin, what?? tafsir yang aneh :)
setelah makan
siang kami dijamu dengan pecel manis dan ayam goreng renyah dan minum
kelapa muda jeruk nipis disertai camilan tahu goreng sambel kecap
sambel, dalam sesi tanya jawab tersebut dapat dirangkum dalam beberapa
catatn sebagi berikut :
1.dalam bisnis model, dana, system bisa
ditiru, namun sdm tidak, karena itu haruslah membangun sdm yang handal,
walau berat di awal namun proses tersebut harus dijalani
2.untuk
menangani karyawan salah satunya dengan reward dan punishment dan cara
ini akan berbeda cara penerapannya untuk line yang berbeda, begitu juga
cara penilaian kinerja karyawan tiap lini akan berbeda pula
3.system back office harus kuat untuk mencapai marketing yang sanagt besar
4.pendekatan
paling cocok untuk mayrakat jawa adalah model pendekatan kekeluargaan
sehingga pimpinan wajib tahu karakater karyawan dan bagaimana
menghadapinya.
5.cartenz memula dari membuat toko dan setelah
pasar terbentuk baru melakukan produksi walau denagn konsekwensi
memabngun brand dan produk dengan trial error yang besar namun demi
menciptakan produk lokal yang kuat dan menciptakan lapanagn pekerjaan
cartenz membuat pabrik pertamnya.
6.pabrik tas menggunakan sistem linear, sehingga 1 tas bisa di kerjakan berurutan oleh satu tim dengan q/c yang ketat
7.jaket diproduksi tidak menggunakan sistem linear namun sistem group dan karyawan dibayar berdasarkan produksi yang dihasilkan
8.cartenz
menggunakan bahan yang sama dengan bahan yang digunakan pabrik luar
dengan harga yang sangat murah dengan cara dan teknik khusus untuk
mendapatkan produk tersebut dengan cara yang legal
9.dengan
menngunakan manajamen harapan dan kata sakti tidak ada yang tidak bisa
cartenz memulai bisnisnya dan mendapat pabrik pertamanya
10.sistem marketing berdasarkan komunitas dan foksu disana ini juga dilakuakn oleh pak aziz juragan barang antik
11.pak aziz melanjutkan bisnis barang antiknya dengan mengandeng
beberapa sahabat tda untuk bersinergi dan melakukan marketing dengan
membawa sample perhiasan ke pameran
12.setiap pameran tidak
menggunakan uang sendiri namun mengajak para sahabat untuk berbagi
tempat dan berbagi biaya dan tentu saj berbagi keutungan dan resiko
13.sistem
jemput bola diterapkan disertai sistem otlet menunjang bisnis barang
antik dengan biaya yang cukup kecil dan repeat oreder yang cukup banyak
14.pak rahmat memulai bisnis komputer dengan hanya fokus berjualan mouse
15.
dari 10 mouse perhari, menjadi 100 mouse perhari sehingga 1000 mouse
perhari dan selajutnya menjadi pedagang laptop dan gadget besardi kota
solo seperti saat ini, dan pada satu titik meneyewa manajer untuk
membuat bisnis properti yang baru
16.setiap karyawan disarankan untuk mengikuti
program asuransi kesehatan untuk meringankan beban karyawan dan
perusahaan bilaman terjadi hal yang tidak dikehendakia, dan jumlah
minimal bisa melakukan deal terbaik adalah saat jumlah karywan mencapai
minimal 50 orang
acara selanjutnya kami berkunjung
ke mas tris juragan batik kota solo dan mas wahyu lis juragan ada ide
aja, beberapa hal yang kami rangkum antara lain
1.mas tris memulai bisnis batik dari printing dimulai dari sehelai kain batik dan cap lilin batik
2.dalam bisnis batik ini sudah banyak mengalami penipuan dan jumlahnya sangat besar
3.umumnya penipu memesan dalam jumlah besar dan waktu pengerjaan yang sangat singkat
4.dibutuhkan pengalaman, kejelian, rasa dan data untuk membedakan apakah orang yang kita hadapi penipu
5.sistem
marketing dengan membawa barang ketoko di luar kota dan bersilahturahmi
dengan toko tersebut sehingga tercapai deal dan repeat order yang
diinginkan
6.mas wahyu lis merupakan lulusan dagadu yang terakhir
dan mendapat wasiat dan madnat untuk meneruskan cita dan harapan dari
dagadu yang terdahulu
7.setiap ide datang dari mana saja dengan tetap menamabh pengetahuan perlucuan
8.outlet
yang tersebar di seluruh nusantara akan menghasilkan humor yang berbeda
sehingga perlu sentuhan budaya lokal untuk mendapatkan efek humor di
setiap karya ada ide saja
9.setiap turunan dari ada ide saja telah mendapat hak paten untuk melindungi karya intelektual
10.sistem
kerjasama dengan penyablon yang terpercaya dengan q/c dan mou yang
ketat akan menghasilkan produk yang bagus pada awal berdirinya ada ide
aja
dan pembelajran hari itu harus berakhir dengan
datangnya sang malam dikota solo, kamipun berpamitan dengan para
sahabat baru kami dari kota solo nan cantik,acar kami tutup dengan
istirahat dan menikmati kopi di kampung kopi banaran dengan udara sejuk
dan telopohon nan renyah, tunggu kami sobat kami akan segera sejajar
dengan kalian segera, bravo tda solo sukses tda semarang...!!!!
*bila mana ada kesalahan penulisan nama atau cerita murni karena kesengajaan dalam kantuk penulis :)
www.salonit.net
we make your computer fresh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar